Setelah pelanggan membeli amesin kopi, pertanyaan yang paling sering ditanyakan adalah bagaimana biji kopi digunakan di mesin tersebut. Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, kita harus memahami terlebih dahulu jenis-jenis biji kopi.
Terdapat lebih dari 100 jenis kopi di dunia, dan dua yang paling populer adalah Arabika dan Robusta/Canephora. Kedua jenis kopi ini sangat berbeda dalam hal rasa, komposisi, dan kondisi pertumbuhan.
Arabika: Mahal, halus, rendah kafein.
Rata-rata harga biji Arabika dua kali lipat harga biji Robusta. Dari segi bahan, Arabika memiliki kandungan kafein yang rendah (0,9-1,2%), lemak 60% lebih banyak dibandingkan Robusta, dan gula dua kali lebih banyak, sehingga rasa Arabika secara keseluruhan manis, lembut, dan asam seperti buah plum.
Selain itu, asam klorogenat Arabika lebih rendah (5,5-8%), dan asam klorogenat dapat menjadi antioksidan, namun juga merupakan komponen penting ketahanan terhadap hama, sehingga Arabika lebih rentan terhadap hama, tetapi juga rentan terhadap iklim, umumnya ditanam. di tempat yang lebih tinggi, buahnya lebih sedikit dan lebih lambat. Buahnya berbentuk lonjong. (Biji kopi organik)
Saat ini perkebunan Arabika terbesar adalah Brazil, dan Kolombia hanya memproduksi kopi Arabika.
Robusta: murah, rasanya pahit, tinggi kafein
Sebaliknya Robusta dengan kandungan kafein yang tinggi (1,6-2,4%), rendah lemak dan gula memiliki rasa yang pahit dan kuat, bahkan ada yang mengatakan memiliki rasa yang kenyal.
Robusta memiliki kandungan asam klorogenat yang tinggi (7-10%), tidak rentan terhadap hama dan iklim, umumnya ditanam di dataran rendah, serta menghasilkan buah lebih banyak dan lebih cepat. Buahnya berbentuk bulat.
Saat ini perkebunan Robusta terbesar berada di Vietnam, dan produksinya juga terjadi di Afrika dan India.
Karena harganya yang murah, Robusta sering digunakan untuk membuat kopi bubuk untuk menekan biaya. Kopi instan murah yang ada di pasaran kebanyakan adalah Robusta, namun harganya tidak sebanding dengan kualitasnya. Biji kopi Robusta berkualitas baik sering digunakan Baik dalam membuat espresso, karena krimnya lebih kaya. Robusta berkualitas baik rasanya lebih enak dibandingkan biji Arabika berkualitas buruk.
Oleh karena itu, pilihan antara kedua biji kopi tersebut terutama bergantung pada preferensi pribadi. Beberapa orang mungkin menganggap aroma Arabika terlalu kuat, sementara yang lain menyukai rasa pahit Robusta yang lembut. Satu-satunya peringatan yang kami miliki adalah memberi perhatian khusus pada kandungan kafeinnya. Jika Anda sensitif terhadap kafein, Robusta memiliki kafein dua kali lebih banyak dibandingkan Arabika.
Tentu saja kedua jenis kopi ini bukanlah satu-satunya. Anda juga dapat mencoba Java, Geisha, dan variasi lainnya untuk menambah cita rasa baru dalam pengalaman minum kopi Anda.
Akan ada juga pelanggan yang sering bertanya apakah lebih baik memilih biji kopi atau kopi bubuk. Mengeluarkan faktor personal selain peralatan dan waktu, tentunya biji kopi. Aroma kopi berasal dari lemak sangrai yang tersegel di pori-pori biji kopi. Setelah digiling, aroma dan lemak mulai menguap, dan rasa kopi yang diseduh secara alami berkurang drastis. Jadi ketika Anda dihadapkan pada pilihan apakah akan melakukan sebuahmesin kopi instan atau amesin kopi yang baru digiling, Jika hanya sekedar rasa yang diperhatikan, tentu sebaiknya memilih mesin kopi yang baru digiling.
Waktu posting: 13 Juli-2023